Brown Crepe adalah kombinasi antara 80% latex tervulkanisir dan 20% latex tidak tervulkanisir. Krep coklat (Brown Crepes) diperoleh dari hasil samping pembuatan sit yang yang tidak diasap (Unsmoked sheet), dan set yang diasap (smoked sheet). Bahan baku pembuatan krep ini berasal dari koagulum alam seperti lump mangkok, lump tanah, sisa-sisa gumpalan yang di melekat pada dinding bak pengumpul lateks, dan rep pohon. Campuran berbagai jenis koagulum tersebut dijual dalam bentuk bola-bola bulat.
Bajabang Group memiliki 3 varian Brown Crepe yang bisa digunakan untuk beraneka industri, sesuai dengan kebutuhannya untuk memenuhi permintaan pasar lokal, nasional, bahkan internasional. Ketiga jenis Brown Crepe produksi Bajabang Group tersebut adalah:
Klasifikasi Produk
Brown Crepe 1
Olahan Lumb. Untuk bisa masuk ke dalam kategori ini, produk harus kering sempurna 90% dan tidak mengandung kotoran kotoran alam seperti daun dan kulit kayu, berwarna coklat muda dan tidak memperlihatkan adanya bintik putih (white spot) yang menunjukan produk kurang matang.
Brown Crepe 2
Olahan lumb. Untuk bisa masuk ke dalam kategori ini, produk harus kering sempurna 80% dan tidak mengandung kotoran kotoran alam seperti daun dan kulit kayu, berwarna coklat agak tua atau lebih gelap dari Brown Crepe II, dan tidak memperlihatkan adanya bintik putih (white spot) yang menunjukan produk kurang matang.
Brown Crepe 3
Olahan lumb. Untuk bisa masuk ke dalam kategori ini, produk harus kering sempurna 60% dan tidak mengandung kotoran kotoran alam seperti daun dan kulit kayu, berwarna coklat gelap dan tidak memperlihatkan adanya bintik putih (white spot) yang menunjukan produk kurang matang.
Pengemasan
Di dalam kamar kering, lembaran-lembaran produk dikeringkan pada temperatur atmosphere dan dibiarkan untuk terkena angin. Setelah kering, produk jadi kemudian dipilah pilah menjadi Brown Crepe II, III, IV, dikemas seberat 40 kg per bale, dan barang pun siap dijual.